.arabic { font-family: Traditional Arabic; font-size: 26px; direction:rtl; line-height: 200% ; font-weight: bold; }

tex

"Berjuang Menebarkan Kebaikan Guna Mencapai Ridho Allah"

Salam 2

Basmallah

Islami Clock

About Me

Foto saya
Hidup Adalah Perjuangan Mencari Jati Diri

Mencintai Binatang Melebihi Anak Kandung

Assalamualaikum wr wb.

Mencintai Binatang Melebihi Anak Kandung

Nabi Muhammad saw pernah meramalkan, pada akhir zaman manusia akan lebih senang memelihara binatang dibandingkan anak kandungnya sendiri. Makna dari ramalan ini adalah akan datang suatu masa dimana akan hilang perhatian orang tua untuk mendidik anaknya menjadi anak yang sholeh. Orang tua lebih sibuk dengan urusannya masing-masing. Mereka merasa cukup memberikan kebutuhan fisik, pakaian dan makanan. Namun, mereka lupa mengembangkan aqidah dan akhlaq anaknya. Hal ini diumpamakan mereka lebih mencintai binatang peliharaan dibanding anak kandungnya sendiri.

Jika binatang peliharaan, misalnya anjing, belum pulang saat maghrib tiba, ia akan bertanya kenapa anjingnya belum pulang. Ia merasa takut kalau anjingnya mendapat kecelakaan. Namun jika anaknya belum pulang, ia berkata, biarkan saja nanti juga akan pulang sendiri. Ia tidak merasa takut, apa yang terjadi dengan pergaulan anaknya.

Jika hal ini terjadi, dimana kebanyakan orang tua telah melupakan pengajaran akhlaq dan aqidah terhadap anaknya, maka secara perlahan akan menimbukan krisis generasi. Jangan disalahkan jika hubungan anak dan orang tua tidak lagi harmonis, anak tidak menghormati orang tua, dan orang tua merasa anaknya tidak berbakti. Akibat lebih lanjut, hubungan bebas antara laki-laki dan perempuan semakin merajalela, sehingga melahirkan anak yang tidak sah. Tidak sedikit pula anak menjadi kecanduan narkoba, tidak malu merampok, tidak malu menjual diri, membohongi orang tua , bahkan ‘naudzubilah’ berani membunuh orang tuanya sendiri.

Orang tua bisa saja rajin melakukan sholat, namun anaknya lebih senang berjudi dan mabuk-mabukan. Maka, hancur leburlah moral gerenasi mendatang yang pada akhirnya membawa malapetaka bagi seluruh umat manusia.

Anak adalah aset dunia dan akhirat. Di saat tua renta, orang tua akan menyesal jika ia mendidik anaknya dengan harta semata. Tidak sedikit saat orang tua meninggal, si anak tidak bisa mensholatkan bapak atau ibunya, karena ia tidak mengerti syariat agama. Di akhirat kelak, anak yang sholeh akan menjadi investasi orang tuanya. Setiap kebaikan dari anggota badan anak, akan menjadi jariah yang terus mengalir bagi orang tua yang telah meninggal.

Wassalam