.arabic { font-family: Traditional Arabic; font-size: 26px; direction:rtl; line-height: 200% ; font-weight: bold; }

tex

"Berjuang Menebarkan Kebaikan Guna Mencapai Ridho Allah"

Salam 2

Basmallah

Islami Clock

About Me

Foto saya
Hidup Adalah Perjuangan Mencari Jati Diri

Tidur

Assalamualaikum wr wb.

Allah SWT berfirman.:
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu diwaktu malam dan siang hari dan
usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” (QS. Ar-Ruum: 23).
Allah juga berfirman:
“Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat.“ (QS. An-Naba’: 9).
Imam Ibnu Katsir berkata:
“Yaitu termasuk tanda-tanda kekuasaan-Nya Allah menjadikan sifat tidur bagi kalian diwaktu
malam dan siang, dengan tidur, ketenangan dan rasa lapang dapat tercapai dan rasa lelah
serta kepenatan dapat hilang”.

ADAB TIDUR


a. Anjuran Qoyluulah
Berkata Ibnu Atsir: “Qoyluulah adalah istirahat di pertengahan siang walaupun tidak tidur”.
Berdasarkan hadits: Dari Sahl Bin Sa’d dia berkata: “Tdaklah kami qoyluulah dan makan siang
kecuali setelah shalat jum’at”. Juga Rasulullah bersabda: “Qoyluulah kalian sesungguhnya
syaithon tidak qoyluulah”. Al-Hazh Ibnu Hajar berkata: “Hadits diatas menunjukkan bahwa
qoyluulah termasuk kebiasaan para sahabat Nabi setiap harinya”.


b. Tidur di awal malam
Rasulullah adalah teladan bagi setiap muslim, maka barang siapa yang memperhatikan
tidurnya, niscaya dia akan mendapati bahwa tidumya beliau paling sempurna dan paling
bermanfaat bagi tubuh. Beliau tidur diawal malam dan bangun diawal sepertiga malam.
Sahabat mulia Ibnu Abbas pernah bertutur: “Suatu ketika aku pernah bermalam dirumah bibiku
Muimunah untuk melihat bagaimana shalatnya Rusulullah, beliau berbincang sejenak bersama
istrinya, kemudian tidur”.

c. Dibencinya tidur sebelum lsya’ dan ngobrol setelahnya.
Berdasarkan hadits:
Dari Abu Barzah bahwasanya Rasulullah membenci tidur sebelum isya’ dan bercakap-cakap
setelahrtya.
Al-Hazh lbnu Hajar berkata:
“Dibencinya tidur sebelum Isya’ karena dapat melalaikan pelakunya dari shalat isya’ hingga
keluar waktunya, adapun bercakapcakap setelahnya yang tidak ada manfaatnya-pent, dapat
meyebabkan tidur hingga shalat shubuh dan luput dari shalat malam”.
Kemudian Al-Hazh menegaskan bahwa larangan bercakap-cakap setetah Isya’ dikhususkan
pada percakapan yang tidak ada manfaat dan kebaikan didalamnya. Adapun percakapan yang
bermanfaat maka tidaklah termasuk dalam larangan ini, sebagaimana diterangkan dalam
sebuah riwayat bahwasanya Nabi bersama Abu Bakar pernah bercakap-cakap hingga larut
malam karena urusan kaum muslimin.

d. Menutup pintu, mematikan api dan lampu
Berdasarkan hadits:
Dari Jabir Bin Abdullah bahwasanya Rasulullah bersabda: “Matikanlah lampu-lampu diwaktu
malam jika kalian hendak tidur, dan tutuplah pintu-pintu, bejana serta makanan dan minuman
kalian.
Juga berdasarkan hadits: Dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah bersabda: “Janganlah kalian
meningalkan api yang menyala ketika kalian tidur”.

Wassalam.s