.arabic { font-family: Traditional Arabic; font-size: 26px; direction:rtl; line-height: 200% ; font-weight: bold; }

tex

"Berjuang Menebarkan Kebaikan Guna Mencapai Ridho Allah"

Salam 2

Basmallah

Islami Clock

About Me

Foto saya
Hidup Adalah Perjuangan Mencari Jati Diri

Basmallah

Dan mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat,

Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat,

kecuali bagi orang-orang yang khusyu' [QS.2:45]


Bismillahirrohmanirrohim PDF Print E-mail
Written by Abu Sangkan

B

Bismillahirrahmanirrahim

Bagi setiap muslim, tentu sangat akrab dengan satu lafadz yang senantiasa dibaca dalam berbagai aktivitas keseharian; lafadz tersebut adalah: BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM yang artinya “Dengan Menyebut Asma Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”. Mengucapkan "Basmallah" sangat dianjurkan ketika hendak memulai suatu urusan yang baik seperti makan, hendak minum, naik kendaraan, membaca Al Qur’an dan sebagainya. Rasulullah bersabda: setiap perkara yang baik tidak dimulai dengan bismillahirrahmanirrahim, maka dia terputus. (HR. Al Khatib) (lihat Aqimusshalah hal 215), As siraj al lMunir, jilid 3, hal 86)

Pada lafaz RAHMAN dan RAHIM, meski keduanya berasal dari Asmaul Husna; namun masing-masing memiliki titik tekan yang berbeda; RAHMAN adalah cinta kasih Tuhan untuk menjadikan sesuatu kepada hamba-hambaNya; sedangkan RAHIM adalah cinta kasih Tuhan untuk menyempurnakan segala apa yang diberikan kepada hamba-hambaNya.

Terlepas apakah Bismillah menjadi bagian dari surat Al Fatihah dalam Alquran atau tidak; kalimat Bismillahirrahmanirrahim memiliki kedudukan yang sangat penting dalam ibadah shalat. Perbedaan ekspresi dalam mengucapkan Bismillah hanya pada masalah diucapkan (diartikulasikan) atau cukup di hati saja. Ada dua pendapat mengenai bacaan "bismillahirrahmanirrahim" di saat membaca surat Al Fatihah dalam shalat. Dibaca dengan suara jahar (keras) atau dibaca dengan suara sirr (pelan).

Pendapat yang membaca Basmalah dengan dijaharkan berasal dari riwayat Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah senantiasa menjaharkan Basmallah pada dua surat sampai dia wafat (HR Daruqutni); Lihat Sunan Daaruqutni, jilid 1, juz 1 hal 304).

Diriwayatkan dari Nu’man Al munir. Aku pernah Shalat dibelakang Abu Hurairah ra. Maka ia membaca bismillahirrahmanirrahim kemudian dibacanya ummul Al qur’an (surat Alfatihah) dan didalam hadist tersebut tatkala mengucapkan salam dia berkata. Demi Tuhan yang diriku berada dalam genggaman kekuasaan-Nya. Sesungguhnya shalatkulah yang paling mirip dengan Rasulullah (HR. An Nasai) - Sunan An Nasai, jiid 1, juz 2, hal 134.

Pendapat kedua, membaca Basmalah dengan pelan (sirr).

Dari Anas ra. Berkata: aku dengan Rasulullah saw dengan Abu bakar, Umar dan Usman, tetapi aku tidak pernah mendengar mereka membaca “bismillahirrahmanirrahim” (HR. Imam Muslim)

Dari Anas ra bin Malik. Berkata: aku biasa Shalat dibelakang nabi saw. Di belakang Abu Bakar, Umar dan Usman. Mereka hanya memulai bacaaan dengan “alhamdulillahi rabbil ‘alamin” dan tidak pernah kudengar mereka membaca bismillahirrahmanirrahim pada awal bacaan (alfatihah) dan tidak pula pengahabisannya.( HR, imam Muslim).

Didalam ensiklopedi Nurcholis Majid hal. 362 menyebutkan, bahwa dalam shalat membaca Al Fatihah bukanlah suatu persoalan, sedangkan bismillahirrahmanirrahim termasuk di dalam surat Al Fatihah atau tidak, masih diperselisihkan. Kalau mengambil berbagai pendapat mengenai surat Al Fatihah, maka yang wajib betul dibaca dalam shalat adalah dimulai dengan “Alhamdulillah” sampai “wa la al dhallin”, sedang membaca "bismillah"-nya tidak wajib.

Pemahaman ini tidak berarti mengatakan bahwa bismillah bukan dari Al Qur’an. Bahwa bismillah bagian dari Al qur’an memang betul, yaitu terdapat dalam surat Al Naml, yang menceritakan tentang surat Nabi Sulaiman kepada Ratu Bilqis dari Sulaiman dan dimulai dengan kalimat sebagai berikut, "Dengan nama Allah Maha Pemurah, Maha Pengasih” (QS,27:30). Sebelum surat ini turun, ketika hendak membaca Al Qur’an, Nabi membaca “bismikallahumma”. Jadi bismillah pada awal surat yang turun sebelum Al Naml merupakan tambahan dari Nabi. Ini sekedar untuk menjelaskan kenapa ada orang yang membaca bismillah dengan keras dan ada yang tidak dalam shalat. Persoalan ini saya kira sudah selesai masalahnya, tidak perlu kita perdebatkan.

Kita akan mengambil makna dari surat Al Fatihah yang dibaca pada awal berdiri dalam shalat. Yaitu diawali kalimat "bismillahirrahmanirrahim", Dengan Nama Allah Yang Maha pengasih dan Maha Penyayang”. Sebenarnya mengandung bentuk kesadaran yang dalam bagi asal usul penciptaan manusia. Yaitu tentang tujuan Allah menciptakan “manusia” untuk dijadikan “khalifah” dimuka bumi ini. Suatu penghormatan tertinggi atas manusia yang diberi kelebihan kedudukan diatas malaikat dan iblis. Maka dari itu, manusia memiliki kekuasaan untuk mengatur dan memelihara kelangsungan hidupnya maupun alam sekitarnya.

Hal inilah yang dikatakan oleh Nabi, bahwa barang siapa yang tidak membaca "bismillahirrahmanirrahim" dalam setiap pekerjaannya sesungguhnya mereka telah terputus. Artinya manusia telah mengkhianati akan tugas yang diberikan kepadanya, bahwa setiap kebaikan yang dilakukan seharusnya mengatasnamakan Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, bukan mengatasnamakan dirinya atau keluarganya. Dan didalam menjalankan tugas mulia ini, Allah mengingatkan bahwa sesungguhnya manusia adalah “Duta Besar” Allah yang diutus untuk mengurus bumi dan seisinya. Karena sebagai duta besar Allah, maka setiap urusan harus dimulai mengucapkan “bi ismillah” (Atas Nama Allah) bukan “bi ismii” (Atas Nama diri sendiri).

Itulah mengapa didalam shalat dimulai dengan membaca surat Al Fatihah. Didalamnya terkandung pujian dan doa untuk memohon petunjuk dalam menjalankan tugas sebagai khalifah. Agar tidak menyimpang dari ketentuan Allah, yaitu jalan yang lurus dan bukan jalan orang-orang yang sesat, iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin, ihdina as shiratal mustaqiim,shirata alladzina an’amta ‘alaihim, ghairil maghdhubi ‘alaihim wa la adhaliin ..... Dengan memaknai pujian dan doa dalam surat Al Fatihah ini, sebenarnya seorang yang menyadari atas bacaan Al Fatihah, akan dibentuk kesadarannya sebagai hamba Allah yang sangat akrab dengan Tuhannya. Disaat mengucapkan makna “kepada-Mu aku menghamba (ibadah) dan kepada-Mu aku memohon pertolongan, serta memohon petunjuk atas jalan terang (hidayah) dari kegelapan pikiran maupun hati. Apabila seseorang membaca dan memaknai dengan benar atas dialog yang disampaikan, pastilah orang-orang yang shalat selalu mendapatkan tuntunan dalam hidupnya dari Allah Swt.